Share this post on:

Ini berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi saya. Saya tidak anti bule, karena hidup saya tidak bisa lepas dari bule. Orang Indonesia selalu wow melihat bule karena beberapa hal seperti ini:

  1. Orang Indonesia tidak banyak yang punya kesempatan untuk jalan-jalan ke Luar Negeri (khususnya negeri asal bule) dan melihat bagaimana bule-bule itu juga kerja kasar layaknya orang sini. Yang mereka lihat adalah bule yang datang ke Indonesia tinggal di hotel, belanja di restoran dan menghabiskan banyak uang dalam waktu singkat.
  2. Orang Indonesia jarang yang bisa berbahasa inggris, jadinya begitu melihat bule, “ini adalah kesempatanku untuk melatih bahasa inggrisku, bahasa orang-orang keren, bahasa internasional dan aku adalah bagian dari ituโ€.
  3. Orang Indonesia karena jarang ketemu bule secara langsung, begitu bersua , jadi heboh, karena selama ini bule cuma bisa mereka lihat di layar kaca/perak.

TIdak jarang karena cara pandang seperti ini, orang-orang kita, terutama yang bekerja di industri pariwisata memandang rendah wisatawan domestik. Tapi ini bukan tanpa sebab: karena tiga hal yang saya sebutkan diatas. Jangankan pekerja hotel, dosen kita yang bukan tamatan luar negeri malah sering minta foto bareng sama mahasiswa bule hehehe, I mean dosen gitu loh. Dimana-mana itu, mahasiswa yang biasanya meminta fotoan sama dosen. Kemudian diupload di medsos mereka dengan caption: “With my students”. Kesannya go international.

Saya pernah tanya temen dosen saya: “Pak kok ngga pernah foto bareng sama mahasiswa kita (lokal)?” dia gak jawab dan ngeloyor.. hahahha.

Kalo saya sih ngga pernah minta foto bareng.. saya hapal bule luar dalam ๐Ÿ™‚

Disamping itu bule itu juga manusia : saya pernah dihutangin bule, kamera saya pernah dipinjem dan tidak dikembalikan dalam waktu sekian lama.

Orang Indonesia akan berhenti bersikap seperti ini jika orang-orang kita mempunyai kesempatan merata semuanya menjadi wisatawan atau belajar di negeri para bule dan semua dari kita bisa berbahasa inggris.

Saya pernah tanya dua anak saya yang saya ajak dari kecil merantau ke inggris, apa kamu pernah merasa spesial punya temen bule: Dua-duanya jawab tidak. Anak anak saya jawab: “mereka kan manusia juga sama kaya kita”

Terus terang sebelum mengajak anak-anak saya merantau ke Luar Negeri , saya bangga banget mereka bisa ngomong bahasa inggris di tempat umum di Indonesia, begitu balik dari sana saya selalu bilang” “ngomong bahasa indonesia nak, jangan buat malu” jadi aneh aja dilihat dan didenger karena wajah lokal tapi ngomong bahasa inggris. Sesuaikan wajah dengan bahasamu hahaha.

NB: Jika anda melihat ada orang yang bergaya kebarat-baratan begitu balik dari merantau atau kuliah di LN, bisa dipastikan mainnya kurang lama di LN.

Share this post on:
Avatar Indra

Author: Indra

Saya adalah dosen tetap di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Bali. Bidang yang saya suka adalah disaster management, heritage tourism, E-tourism dan juga Research Methods.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *