Wah pertanyaan bagus.. saya ingin jawab. Tapi ini bukan tentang motivasi, ini tentang bagaimana tetap bertahan mengetik dan menulis skripsi sampai selesai.
Membuat atau mengetik skripsi, tesis dan disertasi itu melelahkan, kenapa? Karena selain mengetik kita harus juga memutar otak. Berpikir tentang susunan kalimat agar logis, beraturan dan sesuai dengan standar penulisan ilmiah. Belum lagi berpikiran, apa nanti ini salah gak ya? Apa nanti pembimbing setuju, dah capek2 ngetik trus disuruh hapus dll.
Musuh penulisan skripsi adalah: medsos, youtube, website, email, grup WA dll. Ini yang akan membuat anda capek sebelum menyadari ternyata seharian menonton youtube. Padahal tujuan anda melihat medsos sebagai hiburan dari capeknya mengetik skripsi.
Karena ini masa pandemi dan anda harus mengerjakan dari rumah, maka godaan terbesar adalah santai2, tiduran sambil liat medsos.
Saya ada tips: Sewaktu menulis disertasi dulu, saya mengetik setengah jam, trus setelah itu break. Saya break dengan santai2 or tidur2an di kasur, tapi syaratnya gak boleh main hape, gak baca majalah, gak nonton TV, atau gak dengerin musik.. pokoknya tidur tiduran di kasur. Nah, setelah 10 menit tidur2an gak jelas, saya balik lagi duduk mengetik.. rebahan lagi, kerjakan lagi, dan begitu seterusnya… bolak balik seharian antara kasur dan mengetik. Bisa sampai jam 5 sore dan benar2 bermafaat. Sekali anda melanggar dengan menonton youtube, waktu bisa habis gak kepake.
Tidak ada yang namanya browsing sana sini gak jelas. Pilihan cuma dua : mengetik dan rebahan di kasur.
Jangan buka whatspp web di komputer ya.. pokoknya antara skripsi dan tidur2an. Fungsi tidur2an untuk mengistirahatkan mata. intinya, anda bosen ngetik, anda tidur2an, anda bosen tidur2an, balik ngetik.
