Share this post on:

Saya agak berbeda dengan jawaban dari jawaban yang lain disini. Di Eropa banyak temen dosen saya yang tidak mempunyai pengalaman di industri terkait tapi bisa hidup layak dari penelitian. Saya dulu memandang rendah dosen-dosen seperti ini. Yang taunya cuma riset dan menang hibah. Hidup dari grants, dari conference, dari paper, tapi dengan berlalunya waktu , dosen teori ini ternyata dalam risetnya bersinggungan dengan industri dan malah menjadi partner dalam mengambil keputusan karena dosen teori ini membaca kasus dari negara lain melalui artikel ilmiah dan kemudian menjadikan masukan..

Mereka update pengetahuan dari artikel dan networking yang mereka bangun ketika melakukan wawancara di industri. Istilahnya mereka gak perlu kerja tahunan, dari hanya mewawancarai pelaku dan mengumpulkan studi kasus mereka belajar.. memang kebanyakan pengetahuan yang mereka dapat dari membaca studi kasus tapi itu sudah cukup untuk dijadikan pembelajaran dan tidak perlu harus mengalami rutinitas sebagai karyawan.

Dosen ini biasanya pintar dalam membuat model, framework atau sistem karena mereka tidak terikat dengan budaya kerja suatu perusahaan atau tidak immeresed di dalamnya… jika dibilang membosankan, justru tidak.. mungkin dosen yang pernah bekerja, cocok untuk mahasiswa S1 yang lebih suka “kisah-kisah cerita kerja” karena mereka pada umumnya belum tau rasanya kerja.

Sekian dari saya

Share this post on:
Avatar Indra

Author: Indra

Saya adalah dosen tetap di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Bali. Bidang yang saya suka adalah disaster management, heritage tourism, E-tourism dan juga Research Methods.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *