Saya pulang jam 4 hindari macet tapi sampai rumah, kadang ada rapat online , bimbingan online malamnya.. bahkan sampai jam 10 malam hehehe.. sangat2 variasi. Belum lagi minta ttd online.. saya sampai punya dua hape, dimana yang satu khusus untuk layani mahasiswa, pengesahan KHS, pengesahan seminar, pengesahan artikel masuk jurnal, nanggapi curhatan mahasiswa yang gak dibalas2 pesannya oleh dosen pembimbingnya maupun PAnya, validasi SKL, validasi UKT, pengesahan ini itu,penelitian saya bener2 terbengkalai.. belum lagi harus rapat di dua kampus berbeda, dikejar sama mahasiswa sampai sana. Dulu perasaan waktu kuliah di Luar Negeri S2 dan S3 gak ada kejar-kejar tanda tangan, tinggal duduk manis dan diurus sama research administrator…
Ini aja deh sekali saya jadi pejabat, karena saya dulu melamar dosen mau mengajar dan meneliti bukan menjabat ( rapat2an dan tandatang2an, dan ngasi sambutan2, …. jadi tenang aja pak dekan, saya gak akan ambil posisi anda meski banyak yang bilang saya cocok), karena gak perlu PhD buat urusan sambutan, rapat, admin, dan validasi ini itu. Sampai ada yang mau ngejar ttd saya ke Lombok , nyebrang pulau demi ngejar yudisium. Ya Tuhan kenapa tidak dipermudah mahasiswa2 indonesia.