Halo.. saya sebagai dosen, saya pernah kecewa atau marah dengan dosen seperti ini. Hmm, tapi paradigma saya berubah ketika mengetahui bahwa dosen juga manusia seperti mahasiswa. Usut punya usut ternyaya temen saya dua orang ini mengalami depresi.
Saya pikir depresi ini hanya penyakit anak jaman sekarang (karena ternyata kita baru aware skrg ketika sudah banyak yg membicarakan sebab dulu dianggap sebagai akibat tidak dekat Tuhan atau bukan suatu penyakit).
Dari kecewa karena merasa mereka makan gaji buta, saya menjadi simpati. Saya denger,’mereka bisa mengurung diri berhari-hari di kamar.
Dari mengeluh karena beban kerja kami bertambah karena harus mencover mereka, menjadi menerima.. mereka butuh bantuan untuk pulih jadi jangan kita malah membuat mereka tambah depresi.
Peyebab mereka depresi: yang satu karena kuliah S3nya gagal, yang satu lagi karena sebagai tulang punggung keluarga, sudah berumur dan belum menikah (ini khas tekanan sosial hidup indonesa, sudah menikah? Anak berapa? Bla bla), kuliah S3 belum selesai.