Share this post on:

ini benar-benar menjadi momok bagi saya seorang dosen karena hal-hal yang seharusnya tidak lagi menjadi masalah. Kadang waktu saya habis untuk memperbaiki redaksional tulisan mahasiswa sehingga substansi terabaikan. Baik berikut saya sertakan rules/aturan/tips dalam kutipan dalam teks. Tapi sebelumnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

  • Kutipan dalam teks terdiri dari nama belakang penulis / nama keluarga, diikuti dengan tahun publikasi sumber yang Anda kutip.
  • Untuk kutipan langsung: pastikan untuk menyertakan nomor halaman atau paragraf. misalnya. (Rais, 2018, h.45). Nomor halaman biasanya tidak disertakan saat memparafrasekan.
  • Kutipan dalam tulisan ditempatkan setelah informasi dikutip.
  • Jika kutipan Anda berada di akhir kalimat, pastikan tanda titik ditempatkan setelah referensi.
  • Jika mengutip atau mengutip sumber yang telah dikutip dalam dokumen lain, sebutkan sumber aslinya bersama dengan buku/artikel dimana sumber asli dikutip; misalnya: (Koentjaraningrat, 2009 dalam Manopo, 2011). Artinya, anda membaca Buku karangan Manopo yang dimana terdapat konsep, teori atau argumentasi dari Koentjaraningrat. Dalam hal ini, hanya referensi sekunder (yaitu Manopo, 2011) yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka.
  • Kutipan sumber sekunder ini yang paling menjadi momok buat saya selaku dosen karena mahasiswa tidak pernah mencantumkan tahun penerbitan sumber asli. Bahkan ada yang menjawab yang sangat fatal adalah dimana sumber sekunder terbit lebih dulu dari sumber primer.. Fadli (2018 dalam Sunarto 2016). Seakan akan Sunarto ini ahli ramal dan tau apa yang akan ditulis oleh Fadli dua tahun kemudian hahahahahhaha ancur!!.

PERHATIAN : Anda harus menggunakan sumber sekunder HANYA jika Anda tidak dapat memperoleh salinan aslinya, atau aslinya tidak tersedia secara offiline maupun online. Kutipan dalam teks biasanya disertakan dalam jumlah kata (word count) di dokumen Anda.

Satu orang penulis

Nama belakang penulis saja, tidak ada inisial, Tahun penerbitan juga disertakan

Contoh kutipan

Versi 1: … ini kita dapatkan pada penelitian di Sumatera Barat (Malik, 2020).

Versi 2: Malik (2020) menemukan bahwa …

Versi 3: Pada 2020, Malik melakukan penelitian di Sumatera Barat dimana menunjukkan hal itu.

Dua orang penulis

Kutip kedua nama belakang setiap kali referensi muncul di teks, Nama belakang penulis saja, tidak ada inisial, Tahun penerbitan juga disertakan

Versi 1: … dan memang hal ini sudah wajar dilakukan (Malik dan Ahmad, 2021)

Versi 2: Malik dan Ahmad (2021) mengatakan penemuan tersebut adalah hal yang wajar

Tiga sampai lima orang penulis

Kutip semua nama belakang dan tahun publikasi ketika pertama kali mereferensikan dalam dokumen, setelah itu hanya nama belakang penulis pertama yang diikuti oleh et al (inggris) atau dkk (Indonesia). Catatan: Ada tanda titik (.) Setelah dkk, atau et. al.

Pertama kali muncul dalam dokumen ditulis seperti ini:

Versi 1: … memang sebenarnya sudah merupakan hal yang lumrah (Lim, Ramelan dan Pangestu, 2019)

Versi 2: Lim, Ramelan dan Pangestu (2019) mengatakan ….

Kedua kali muncul dan seterusnya ditulis seperti ini:

Versi 1: … memang sebenarnya sudah merupakan hal yang lumrah (Lim dkk., 2019) atau (Lim et al.,m 2019)

Versi 2: Lim dkk. (2019) mengatakan ….Lim et al.(2019) mengatakan

Enam penulis atau lebih

Kutip hanya nama belakang penulis pertama diikuti oleh et al. atau dkk. dan tahun penerbitan. Catatan: Ada tanda titik (.) Setelah al atau dkk Sertakan semua nama belakang penulis dan inisial, dalam daftar pustaka.

Versi 1: … memang sebenarnya sudah merupakan hal yang lumrah (Lim dkk., 2019) atau (Lim et al., 2019)

Versi 2: Lim dkk. (2019) mengatakan ….Lim et al.(2019) mengatakan

Penulis berbeda dengan nama belakang sama dan tahun terbit yang sama

Tambahkan inisial nama depan atau nama depan penulis pada nama belakang mereka untuk membedakannya.

Tulislah R.Liem (2018) untuk membedakan dari S.Liem (2018)

Beberapa penulis: kutipan ambigu

Jika kutipan pengarang banyak (3+) disingkat et al. atau dkk. terlihat sama dengan yang lain dalam kutipan teks yang juga dipersingkat, tambahkan nama belakang penulis kedua untuk membuat perbedaan, diikuti dengan koma dan et al. atau dkk.

Lim, Rais, et al. (2021) untuk membedakan dengan Lim, Malik, et al. (2021)

Banyak karya: oleh penulis yang sama

Jika dikutip bersama, tulis nama belakang penulis sekali diikuti tahun penerbitan masing-masing, yang dipisahkan dengan koma.

….Sastrowardoyo (2019, 2020)

Sastrowardoyo (2019, 2020) berkesimpulan bahwa …

Beberapa karya: oleh penulis yang sama dan tahun yang sama

Jika ada lebih dari satu referensi oleh seorang penulis pada tahun yang sama, tambah (a, b, c, dll.) ke tahun yang sama tersebut. Alokasi penambahan atau penamaan a,b,c ditentukan oleh urutan referensi dalam daftar pustaka, bukan oleh urutan kutipannya. Sufiks (a.b.c) juga disertakan dalam daftar pustaka, dan referensi ini dicantumkan menurut abjad berdasarkan judul.

Ahmad (2018b) … kemudian dalam teks … (Ahmad, 2018a). disini sesuai topic yang dibahas

… (Ahmad, 2018a, Ahmad 2018b).>> disini diurutkan sesuai alphabetical order

Jika penulis diidentifikasi sebagai ‘anonim’

Gunakan Anonim sebagai pengganti nama belakang penulis.

… (Anonim, 2017)

Penulis tidak dikenal

Gunakan beberapa kata pertama dari judulnya. Jika judul dari artikel atau bab, gunakan tanda kutip ganda. Jika judul dari terbitan berkala, brosur atau laporan maka gunakan cetak miring.

…adalah kekalahan telak dari kemajuan peradaban manusia (“Inilah akhir dunia,” 2012).

Perusahaan,organisasi, institusi atau kelompok penulis

Jika singkatan organisasi atau institusi dikenal khalayak umum , kutip pertama kali sebagai berikut:

… (World Health Organization [WHO], 2020)

Perhatikan: [WHO] dalam tanda kurung kotak untuk kutipan dalam teks di awal dan setelah itu cukup ditulis

… (WHO, 2020).

Namun, jika singkatan tidak banyak dikenal, berikan nama secara lengkap setiap saat:

… (Bali Task Force, 2021)

Referensi lebih dari dua atau banyak

Buat daftar kutipan dalam urutan abjad dan pisahkan dengan titik koma

… (Budiono, 2020; Damari, 2017; Mada, 2021).

Mengutip bagian tertentu dari suatu sumber

Untuk kutipan langsung, nomor halaman harus diberikan. Tunjukkan halaman, bab, gambar, tabel, dll. Sespesifik mungkin. Gunakan singkatan yang diterima, yaitu hal/h. untuk halaman, para. untuk paragraf ..

Seperti yang dikatakan seorang penulis “hari-hari tergelap masih di depan” (Weston, 1988, hlm./h. 45).

Weston (1988) berpendapat bahwa “hari-hari tergelap masih di depan” (hlm./h. 45).

Teori ini dikemukakan oleh Smith (2005, par.7)

Kutipan dari sumber elektronik

Jika nomor halaman tidak disediakan, gunakan nomor paragraf.

…(Saraswati, 2021, para. 2)

Komunikasi pribadi

Ini termasuk surat, email, dan percakapan. Karena komunikasi pribadi tidak dapat diakses oleh orang lain, mereka tidak termasuk dalam daftar referensi.Namun, kutipan dalam teks diperlukan.

.. (D. Sastrowardoyo, komunikasi pribadi, 28 Januari 2018).

D. Sastrowardoyo (komunikasi pribadi, 28 Januari 2018) …

Kutipan dari sumber sekunder: (yaitu sumber yang dirujuk dalam publikasi lain)

Catatan: APA (American Psychological Association) 6th menentukan bahwa kutipan sekunder HANYA atau harus digunakan jika yang asli tidak tersedia (misalnya, sudah tidak dicetak). Jika memungkinkan, baca dan kutip sumber aslinya.

Jika sumber asli tidak tersedia, HANYA sertakan detail dari sumber yang sebenarnya Anda baca. Dalam contoh di bawah, sumber aslinya adalah Koentjaraningrat (2009), yang Anda lihat dikutip dalam makalah oleh Sastrawardoyo dan Saraswati (2019).

… (Koentjaraningrat, 2009, dalam Sastrowardoyo & Saraswati, 2019).

Koentjaraningrat (2009, dalam Sastrowardoyo & Saraswati, 2019) …

Sastrowardoyo and Saraswati (2019) mengutip Koentjaraningrat (2009) yang mengatakan …

Saya akan membahas lagi di bagian terpisah cara pengutipan untuk sumber online (website dan medsos). Ditunggu tulisan saya ya!!

Sumber: diadopsi dan dimodifikasi dari :

https://guides.lib.monash.edu/citing-referencing/APA-In-text

Share this post on:
Avatar Indra

Author: Indra

Saya adalah dosen tetap di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Bali. Bidang yang saya suka adalah disaster management, heritage tourism, E-tourism dan juga Research Methods.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *