Share this post on:

Saya akan menjawab berdasarkan asumsi penanya bahwa banyak Ilmu yang di dapat di LN tidak terpakai di Indonesia dan oleh karena itu, apakah masih berguna untuk kuliah di LN?

Saya mencoba menjawab hal-hal yang dapat diaplikasikan dan berguna untuk kehidupan dan karir saya di Indonesia.

Saya mengajak keluarga merantau kuliah ke LN, ini yang saya dapat :

  1. Anak anak saya bisa berbahasa inggris dan mandiri. Mereka biasa mengerjakan semuanya sendiri. (Jadi ingat waktu diajak liburan ke jogja, mereka sampai bengong, driver yang kita sewa membukakan dan menutupkan pintu mobil serta menunggu kita, dua anak saya masih tidak percaya karena terbiasa mandiri, sampai mereka mengajak fotoan Mas B, sang driver sewaktu kita cabut dari liburan di jogja)
  2. Kepercayaan diri istri saya lebih tinggi dalam berbahasa inggris dan dia selalu bilang terimakasih sudah diajak merantau
  3. Karena kita tau kontrak sewa menyewa rumah selama di negeri bule, para bule yang menyewa rumah di kita skrg, juga tidak berani memanfaatkan kita.
  4. Saya tidak segan berargumen dengan bule. Waktu dulu ada Stasiun TV dari Australia yang seenaknya mengadakan liputan di depan rumah saya. Ya saya tanya: di negaramu ini melanggar privacy, kamu ambil listrik saya demi liputan dan kamu taruh semua kameramu disini. Akhirnya dia bayar 200 ribu ke saya untuk listrik yang dia pakai selama kurang dari 5 menit.
  5. Istri lebih menghargai usaha milik keluarga karena pernah kerja jadi kasir dan tukang bersih2 toilet McDonald di UK.
  6. Lebih menghargai kaum minoritas karena saya diperlakukan baik di sana oleh kaum mayoritas.
  7. Saya jadi tau bahwa posisi wanita dan pria itu equal dan sejajar. Dan ada pekerjaan seperti sopir bis, security dan pekerjaaan lain yang tidak biasa kita jumpai di Indonesia yang dikerjakan oleh wanita, dilakukan oleh wanita. Yang paling salut itu waker, petugas jaga malam di kampus saya. Dia seorang wanita. Membayangkan wanita ngeronda malam2 mengelilingi kantor atau gedung di Indonesia agak sulit dan juga wanita yang menjadi penjaga pintu masuk night club :).
  8. Saya jadi tau bahwa Wanita bukan object atau second class citizen. Wanita mempunyai hak yang sama. Wanita dihormati. Saya pernah liat wanita muda yang cantik tapi mabuk, jalan sendirian sekitar jam 12, 1 dini hari, tidak ada yang mengganggu dan menyentuhnya, or memanfaatkannya, dibiarkan saja.
  9. Orang yang lebih tua tidak segan belajar ke orang yang lebih muda. Penghormatan dan posisi di pekerjaan tidak tergantung umur. Siapa yang pintar dan rajin, berhak mendapatkan posisinya.

Untuk karir:

  1. paling sering dapat hibah kerjasama luar negeri karena syaratnya punya partner di LN, jadi tinggal telpon sohib2 LN 🙂
  2. Paling gampang tembus Scopus (jurnal internasional), kan nulis bareng temen temen dosen bule saya. Gak perlu memperkenalkan diri.
  3. Sering dimintai tolong jika fakultas atau Uni butuh pembicara bule.
  4. Jadi pembicara di Uni luar dimana temen kuliah ngajar (so jangan bilang nepotisme tidak ada 🙂 )
Share this post on:
Avatar Indra

Author: Indra

Saya adalah dosen tetap di Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Bali. Bidang yang saya suka adalah disaster management, heritage tourism, E-tourism dan juga Research Methods.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *